5 ESSENTIAL ELEMENTS FOR KONTOL BAPAK KAU ANJING

5 Essential Elements For kontol bapak kau anjing

5 Essential Elements For kontol bapak kau anjing

Blog Article

Mertuaku ternyata lebih hebat dr suamiku walau usianya lebih tua. Dan terus terang, aku lebih menikmati sex dg mertuaku, setiap ada kesempatan, kami lalukan perbuatan bejat namun nikmat itu entah sampai kapan, aku tak bisa menghentikannya

Ternyata di balik sarung putihnya itu Lik Uung tidak memakai celana dalam. Aku bisa melihat bokong dan kontolnya yang masih tidur dari bawah. Aku langsung salah tingkah.

Setelah beberapa saat dalam posisi itu, ia akhirnya melepaskan kembali kaus singletnya hingga ia hanya memakai celana jeansnya saja dengan kontolnya yang keluar dari retsletingnya.

Kami mendesah bersama, setelah kontolnya masuk semua di dalam lubang silitku. Aku berdiam diri untuk menyesuaikan dengan kontolnya.

Ia terus saja merekam mulutku yang penuh dengan sperma K*ntolnya. Begitu asin dan jelehnya yang kurasakan. rasa sperma ini begitu asin dan terasa sekali bau amisnya menyengat tercium dihidungku.

Ia mengajakku keluar dari mobil dan masuk ke dalam gubuk tadi, lalu mengunci rapat-rapat gubuk yang pengap itu sehingga udara semakin panas.

Aku semakin bersemangat menghisap kontol Lik Uung. Sampai setengah jam aku pun menghentikan hisapan pada kontolnya lalu bangkit berdiri.

Akupun hanya mengikuti perkataannya. karna memang aku juga tak bisa berbuat apa-apa dalam posisi jongkok tertekan dan dipaksa menelan K*ntol besarnya yang sedari tadi berada didalam mulutku.

"Engga den Jalvin, bapak kangen banget sama istri bapak di kampung dan liat wajah den Jalvin bapak jadi nafsu, maklum udah lama ga coli, den Jalvin mau ngga coliin bapak?"

"Akhhh ahhh ahh ahhh." Desahan mas Galang cukup keras. Tapi siapa yang akan mendengarnya di gubuk tengah sawah luas tempat kami bersenggamam sekarang.

Sambil menggesek-gesekan kontolnya kedalam mulutku. tangan kanannya pun mulai merekam vidio kearah wajahku yang sedang menelan dan melumat kontol besarnya.

Ku lirik badan Lik Uung, dadanya yang bidang dengan pentil yang besar seperti kacang yang menantang untuk di gigit. Aku kewalahan dengan pemandangan yang ditawarkan.

dan bergegas memakai Celananya lagi. Lalu dia menarikku untuk berdiri. ya. memang sedari tadi aku memang duduk jongkok menahan gempuran K*ntol besarnya masuk dan keluar kedalam mulutku.

ehehehehehhehe Dina : hahahahahh ada ada aja candaan bapak bapak ini (timpal ku) mana ada gunung yang bergoyang huuuuuuuuuuuu (kami pun tertawa) Aku masih terus menyelesaikan kegiatan mencuciku, sembari meladeni setiap obrolan mesum dari ketiga bapak tua yang ada dihadapan ku ini, sembari melihat ketiga bapak – bapak itu ngomong sambil berbisik – bisik yang menimbulkan sedikit kecurigaan ku… Entah setan apa yang melintas, tiba – tiba Pak Marno mulai agak sedikit berani memulai hal yang membuat ku sedikit terkejut. PaK Marno : Dek Dina, kan bapak selama ini hidup sendiri … boleh gak bapak minta sesuatu dari dek Dina… yaa hitung – hitung balasan karena sudah bantuin kelancaran acara pernikahan Dina tempo hari,, ya kan Bapak – Bapak…. (sambil cengengesan dengan wajah mesumnya) Dina : Memangnya apa yang bisa Dina bantu pak,, Bapak perlu uang atau makanan ?? (sahut ku membalas ucapan dari pak Marno dengan sedikit tersenyum walaunpun aku mulai curiga dengan maksud yang dimintanya) Pak Marno : Kalau uang sama makanan, bapak ada kok dek….. Dek Dina kan tau lah,, kalau saya dan Pak Kasman kan sudah hidup sendiri, beda sama Pak Urip… Jadi mau gak dek Dina bantuin muasin kami…. hehehehehehehehe Dina : ihhhh apa apan sih pak,, maksud bapak – bapak ini apaa ??? jangan aneh – aneh ya pak… (gerutu ku) Pak Kasman : Hehehe jangan marah dulu dong dek Dina, maksud Pak Marno tu seperti ini.. kan saya duda yang sudah lama sedangkan pak Marno kan perjaka tua, tentu aja kami butuh pelampiasan… tapi kan mau jajan, uang nya gak ada… jadi mau gak dek Dina yang bantuin kami… yaaa itung – itung balasan karena kami juga udah bantuin acara nikahan dek Dina tempo hari lohh… Dina : Tapi pakkkk……. (walaupun mulut ku berusaha untuk menolak, tapi aku masih punya perasaan… karena tanpa bapak – bapak ini mungkin acara pernikahan ku gak akan lancar) memangnya apa yang bisa Dina bantu pak, untuk memenuhi keinginan bapak – bapak… Pak Marno : hehehehhe gini aja dek, bantuin kita ngocok aja gimana ? Dina : Maksudnya pak ??? Dina masih belum paham ?? (walapun aku sudah tau apa tujuan dari ketiga bapak – bapak ini, tapi aku berusaha bersikap polos agar tidak terlalu terlihat murahan dihadapan bapak – bapak yang sudah punya pikiran mesum ini terhadap ku) Pak Marno : nahhhh gini aja dek,, (sambil memandang kedua temannya) dek Dina bantuin ngocokin punya kami aja.. Dina : Apaa pakkk…. Tapiii kan,,,,,, Pak Marno read more : Bentaran aja kok dek, hehehehe yaa kan bapak – bapak…. Paling 5 menitan udah keluar… Dina : Tapii kan pak, Dina takut dan malu, karena Dina gak biasanya.

"Makasih ya den, ayo masuk ke mobil, bapak tahu tempat yang sepi di sini jadi kita bisa ngelanjutin yang barusan."

Report this page